Sabtu, 26 Juli 2008

Persem Mati Suri

Persem Mati Suri
*Gelora A. Yani untuk Pameran
MOJOKERTO - Gelombang permasalahan silih berganti menghantam jajaran manajemen dan pengurus tim Persem. Setelah dihantam dengan ditemukannya pemain haram oleh PSSI pada skuad Persem putaran pertama lalu, kini Gelora A. Yani yang selama ini menjadi home base tim yang berjuluk Blue Force itu digunakan pameran pembangunan. Dengan demikian, para pemain Persem sudah tidak bisa menggunakan lapangan setempat, dan Persem akhirnya harus mati suri. Belum lagi mengenai masalah keuangan yang dikelola Persem. Kabarnya, hingga kini jajaran manajemen Persem belum menyelesaikan pembuatan Surat Pertanggungjawaban (SPj) atas penggunaan dana sebesar Rp 250 juta yang sudah lebih sebulan mereka terima untuk putaran pertama lalu. Padahal, berdasarkan pernyatan yang dibuat dengan KONI Kota Mojokerto, SPj itu harus dibuat dan diserahkan paling lambat satu bulan setelah pencairan dana. Mashudi, bendahara KONI Kota Mojokerto tidak mengelak belum adanya Spj dari manajemen Persem atas penerimaan dana sebesar Rp 250 juta itu. Karena itu, pihaknya segera mengirimkan surat teguran pertama kepada manajemen Persem. ''Rencananya, dalam pekan ini kami akan segera mengirimkan surat teguran kepada Persem, supaya SPj itu secepatnya diselesaikan!'' tegasnya. Selain kepada manajemen Persem, ungkap Mashudi, surat teguran yang sama juga akan dikirimkan kepada sejumlah cabang olahraga (cabor) yang telah menerima kucuran dana pembinaan dari KONI setempat. ''Semua cabor akan saya kirimi surat teguran, termasuk Persem!'' tandasnya. Lebih lanjut Mashudi mengaku prihatin dan menyayangkan kejadian yang menimpa tim kebanggaan warga Kota Mojokerto, Persem. Apalagi, hal itu menyangkut masalah pemain Musyafak, yang selama ini sudah dikenalnya. ''Sejak empat tahun lalu, sebenarnya Musyafak sudah bukan lagi sebagai pemain junior. Karena itu, ketika sekarang ini masih dimasukkan sebagai pemain junior, ya tidak masuk akal,'' kata Mashudi yang mengaku akrab dengan sosok pemain yang bertubuh mungil itu.Sementara itu, kondisi mes Persem yang berada di selatan Gelora A. Yani hingga, kemarin masih terlihat sepi dan lengang. Program latihan yang semula direncanakan dimulai pada 24 Juli setelah menjalani libur panjang, ternyata tidak dilaksanakan. Hal ini diduga kuat akibat ditemukannya pemain haram pada putaran pertama lalu. Akibat menggunakan pemain haram itu, semua hasil pertandingan yang dijalani tim Persem dianggap tidak sah. Dengan demikian, posisi Persem yang semula menempati posisi puncak klasemen, harus gugur. Belum lagi soal sanksi yang akan dijatuhkan PSSI akibat kejadian itu. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penggunaan pemain haram yang dilakukan Persem itu terbongkar setelah adanya laporan dari tim Persikoba Blora. Pemain Persem, Musyafak, yang semestinya masuk kelompok umur senior, dimasukkan junior. Sehingga, jumlah pemain senior di tim Persem melebihi kuota, yaitu tiga orang. (sd/Radar Mojokerto)

Tidak ada komentar: