Sabtu, 19 Juli 2008

Persem Suram

Persem Semakin Suram
Pasca Terbongkarnya Penggunaan Pemain Haram
MOJOKERTO - Karena dihimpit oleh berbagai problem, akhirnya membuat kondisi tim Persem sekarang ini benar-benar menjadi suram dan semakin terpuruk. Setelah ditinggal Hendro Suwono mundur sebagai Wawali Mojokerto, kini diterpa badai penggunaan pemain haram. Padahal, selama ini Hendro sebagai ketua umum Pengkot PSSI Mojokerto yang merupakan induk dari Persem. Apalagi, selama ini peran Hendro untuk mengawal tim Persem sangat dominan, terutama yang berkaitan dengan penyediaan dana untuk Persem. Dan pengunduran diri Hendro sebagai Wawali itu dipastikan akan berpengaruh terhadap nasib Persem kedepan. Ditambah lagi dengan adanya permasalahan baru, yakni penggunaan pemain haram yang kini sedang menjadi pembicaraan hangat para pegiat sepakbola di Kota Mojokerto. Dan akibat kejadian itu Persem terancam degradasi, karena semua hasil pertandingan pada putaran pertama lalu bisa dinyatakan tidak sah . ''Pokoknya, kondisi Persem sekarang ini benar-benar suram dan semakin terpuruk,'' kata Ery Prayogo, wakil sekretaris Pengkot PSSI Mojokerto, Sabtu (19/7).
Seperti diketahui bahwa, mundurnya Hendro sebagai Wawali itu, karena yang bersangkutan tampil sebagai salah satu calon wali kota. Dengan demikian, kewenangan Hendro untuk melancarkan dana Persem dipastikan akan mengalami hambatan. Sementara itu, kasus penggunaan pemain haram yang dilakukan Persem pada putaran pertama lalu, kini mulai menjadi pembicaraan khusus di jajaran pengurus KONI Kota Mojokerto. Masalahnya, dengan kejadian itu selain dapat memalukan tim Persem sendiri juga institusi olahraga di Kota Mojokerto. Bahkan, KONI setempat yang merupakan induk dari semua cabang olahraga di Kota Mojokerto sangat menyayangkan atas kejadian itu dan berniat untuk minta penjelasan kepada jajaran pengurus PSSI setempat.''Kejadian ini sebenarnya cukup serius dan memalukan, apalagi sempat muncul dugaan ada pengkhianatan di tubuh Persem,'' kata Sarnoko, salah satu pengurus KONI Kota Mojokerto. Selain itu, dengan kejadian tersebut dikuatirkan akan dapat mengurangi kepercayaan masyarakat Kota Mojokerto dan publik sepakbola setempat terhadap keberadaan dan prestasi Persem selama ini. Seperti pernah diberitakan koran ini, bahwa Persem diketahui telah menggunakan pemain haram pada putaran pertama lalu, yakni Musyafak. Pemain yang semestinya sudah masuk kelompok senior, dimasukkan yunior dengan cara mencuri usia. Dengan demikian, kuota untuk pemain senior Persem melebihi kuota. Kasus itu terbongkar, setelah adanya protes dari tim Persikoba Blora. Sementara itu, hingga kini tim Persem masih menjalani libur panjangnya. Rencananya, libur panjang itu akan berlangsung hingga 24 Juli mendatang. Libur panjang yang diberlakukan kepada para pemain Persem itu berkaitan dengan kesulitan dana yang hingga kini belum bisa diatasi. Manajer Persem dr Sugeng Mulyadi maupun asistennya, Darwanto hingga kemarin tidak berhasil dihubungi. Meskipun ponsel kedua petinggi Persem itu terdengar nada panggil, tapi tidak diangkat. (sd/Jawa Pos-Radar Mojokerto)

Tidak ada komentar: